MENGAPA PROSES FERMENTASI PERLU DI BATASI

MENGAPA
PROSES FERMENTASI PAKAN TERNAK KELINCI PERLU DIBATASI



Fermentasi menurut biasane sing sok keren menyebutnya rekayasa Bioteknologi
melalui proses Pembiakan Protein Sel Tunggal, sing aslinya yo Fermentasi itu. Aktivitas
mikroba dalam fermentasi merubah bahan pakan/karbohiddrat/subtrat karena
terurainya ikatan rangkap ikatan komples menjadi lebih sederhana sehingga mudah
terabsorsi terserap nutrisinya.



Baca Juga : Video Cara Membedakan Anakan Kelinci Jantan Dan Betina

Fermentasi akan menghasilkan sat asam , CO2 dan komponen lainnya yang dapat
menghambat dan tumbuh kembangnya bacter perusak penyebab timbulnya bau busuk
dan tengik. Apa salah satu komponen lainnya yang di hasilkan ? salah satunya
adalah alkhol. Jika sumber nutrisi bahan pakan yang di fermentasi menjadi
alkhol, apakah alkhol itu bersifat memacu produktivitas ? Tidak , dia malah
menjadi pencoleng yang mencuri sumber nutrisi yang seharusnya menjadi jatah
asupan pakan ternak, menjadi senyawa yang tidak bermanfaat sama sekali bagi
ternak.

Baca Juga : Bolehkah Kelinci Makan Bunga


Oleh sebab itu maka waktu fermentasi perlu di batasi agar, kerja microb dalam
proses fermentasi bisa optimal dengan di berikan batas waktu kerjanya, bukannya
di biarkan bebas, hingga malah merubah senyawa nutrisi menjadi alkhol yang
tidak berguna sama sekali bagi ternak.

Mengapa pada proses fermentasi tempe yang di lakukan oleh leluhr zaman dulu di
batasi waktunya, setelah fermentasi 1 – 1,5 hari karena sudah terbentuk koloni
hypa, lantas di jual ke pasar ? sebab inilah waktu optimal masa kerjanya bacter
micro stater. Dan setelahnya tinggal menuju ke proses pembusukan. Pernah lihat
tempe membusuk, memnghitam, berbau tak sedap ? protein dari kedelai di rusak
hingga hilang manfaatnya, ini hubungannya dengan microb Proteolitik dan
Lipolitik, micrb yang bertugas memecah protein/nitrogen dan lemak menjadi
berbau busuk.

Pada dasarnya alkhol sebagai hasil samping fermentasi itu bersifat bagus ,
Cuma dia perlu di batasi jumlahnya dengan membatasi lamanya waktu fermentasi.
Alkhol di butuhkan karena dia menekan dan menghambat tumbuh kembang bacter
proteolitik dan lipolitik penyebab timbulnya bau busuk.

Sudah lumayan paham skarang ? jangan membayangkan dan menyamakan proses
fermentasi katul, nasi jagung sebagai sumber karbohidrat sama dengan proses
fermentasi jerami, rumput ya…itu beda subtansinya di lihat dari tingkat serat
kasarnya maupun tingkan kadar proteinnya.

Lantas yang terbaik ?batasi waktu fermentasi hanya sampai pada saat perombakan
nutrisi yg optimal saja dan segera di berikan ke ternak. Waktu ideal adalah 1-
mak 3 hari saja, lalu di jemur hingga kering untuk di simpan dalam waktu lama.
Apakah fermentasi bisa di lakukan hanya dalam hitungan jam ? bisa syaratnya
jumlah stater yang di berikan harus 3-4 X lipat.
jangan gagal paham yo….

sumber (bumiternak)

Baca Juga : Cara Agar Kelinci Cepat Hamil

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *