Strategi Hemat: Pakan Alternatif untuk Ternak Ayam

Dalam menghadapi tantangan kenaikan harga pakan ayam yang mencapai Rp 8rb – 9rb/kg, para peternak ayam dihadapkan pada situasi yang memprihatinkan. Namun, sebagai solusi hemat, beberapa peternak telah memanfaatkan pakan alternatif dengan komposisi yang berbeda dan harga yang lebih terjangkau. Strategi ini tidak hanya membantu mengurangi biaya produksi, tetapi juga mempertahankan produktivitas ayam yang optimal.
Dalam sebuah contoh formula pakan joper ayam, pada fase stater minggu 1-2, dengan komposisi jagung 62kg, bungkil kedelai 25kg, Meat Bone Mill (MBM) 5kg, tepung ikan 5kg, dan susu 3kg, maka dapat dihasilkan pakan dengan protein 21,63% dan harga Rp 5045/kg. 
Kemudian, pada fase grower minggu 3-4, komposisinya adalah jagung 70kg, bungkil kedelai 17kg, MBM 5kg, tepung ikan 5kg, dan susu 3kg, menghasilkan pakan dengan protein 19% dan harga Rp 4855/kg. 
Sementara pada fase finister minggu 5-8, komposisinya adalah jagung 77kg, bungkil kedelai 10kg, MBM 5kg, tepung ikan 5kg, dan susu 3kg, menghasilkan pakan dengan protein 16,9% dan harga Rp 4680/kg.
Peternak di daerah yang dekat dengan pelabuhan atau pabrik besar memiliki peluang untuk mendapatkan bahan pakan berkualitas dengan harga lebih murah. Bahan-bahan seperti Meat Bone Mill (MBM) dengan harga Rp 6,5rb/kg dan protein 45%, Fish Meal dengan harga Rp 6,5rb/kg dan protein 55-60%, CGM corn glutean meal dengan harga Rp 4rb/kg dan protein min 40%, bungkil kedelai dengan harga Rp 6,5rb/kg dan protein min 40%, serta tepung susu dengan harga Rp 10-17rb/kg dan protein 35% dapat menjadi pilihan bahan pakan alternatif yang ekonomis.
Dengan menggunakan bahan-bahan tersebut, peternak dapat meracik formula pakan dengan kualitas yang setara dengan pakan pabrikan namun dengan harga setengah dari harga pabrik. Berbagai formula alternatif lain dengan bahan pakan yang berbeda juga dapat dieksplorasi untuk mencapai hasil yang optimal.
Bagi peternak yang masih ragu, penting untuk melakukan riset dan berkonsultasi dengan peternak lain yang telah mencoba pakan alternatif ini sebelum memutuskan untuk mengimplementasikannya. Strategi hemat ini membuka peluang bagi peternak untuk terus bersaing di pasar yang semakin ketat dan menjamin kelangsungan bisnis mereka.
Dalam menghadapi kenaikan harga pakan hingga mencapai Rp 8rb – 9rb/kg, peternak ayam dihadapkan pada tantangan yang berat. Namun, ada solusi hemat yang dapat diandalkan yaitu dengan menggunakan pakan alternatif. Meskipun ada pihak yang mencoba mendiskreditkan pakan alternatif dengan dalih kesulitan pengiriman, namun bagi peternak yang pintar dan cerdas, pilihan ini menjadi alternatif yang menarik.
Untuk contoh formula pakan joper ayam, misalnya, pada fase stater minggu 1-2, dengan komposisi jagung 62kg, bungkil kedelai 25kg, Meat Bone Mill (MBM) 5kg, tepung ikan 5kg, dan susu 3kg, maka dapat dihasilkan pakan dengan protein 21,63% dan harga Rp 5045/kg.
Penting bagi peternak untuk tidak mudah menyerah dan mencari berbagai formula alternatif yang sesuai dengan kebutuhan. Berbagai bahan pakan yang berbeda dapat digunakan.
Dengan mengandalkan pakan alternatif, para peternak dapat mengurangi pengeluaran dan mempertahankan produktivitas ayam mereka. Selain itu, strategi ini juga membantu peternak untuk tetap bersaing dengan harga pakan yang semakin tinggi. Jadi, tidak perlu ragu untuk mencoba pakan alternatif ini dan membuktikan keefektifannya dalam mempertahankan bisnis ternak ayam.
Dengan memanfaatkan pakan alternatif, para peternak dapat menghadapi tantangan kenaikan harga pakan ayam dengan lebih efektif, mengurangi pengeluaran produksi, dan tetap menghasilkan produk yang berkualitas. Semoga strategi ini membantu para peternak dalam menjaga keberlanjutan bisnis ternak ayam mereka. 

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *