Pembuatan Tepung: Bulu, Darah, dan Tulang – Menyingkap Proses Produksi yang Tidak Biasa

Ketika berbicara tentang pembuatan tepung unggas, darah, dan tulang, kita memasuki dunia yang kurang dikenal. Ini adalah proses yang penuh tantangan, mengubah bahan mentah seperti bulu, darah, dan tulang menjadi komponen berharga dalam pakan ternak. Kami akan merinci masing-masing tepung ini dan prosesnya.
Tepung Bulu Unggas: Menyulap Limbah Menjadi Sumber Protein
Protein dalam tepung bulu unggas mencapai 85%, menjadikannya sumber protein hewani yang potensial. Proses pembuatannya dimulai dengan membersihkan bulu dari segala kotoran dan memasaknya pada suhu tinggi. Ini adalah langkah kunci untuk memastikan protein keratin yang sulit dicerna oleh unggas dapat terurai menjadi bentuk yang lebih mudah dicerna.
Meskipun memiliki kelemahan dalam pencernaan, tepung bulu unggas kini digunakan secara luas dalam pakan sebagai sumber protein yang kaya akan asam amino esensial.
Tepung Darah: Protein Tinggi dengan Tantangan dalam Pencernaan
Dengan kadar protein sekitar 85%, tepung darah adalah komponen bernilai tinggi dalam pakan ternak. Namun, ada tantangan dalam hal palatabilitas dan pencernaan yang rendah. Oleh karena itu, penggunaannya sering dikombinasikan dengan bahan lain dalam pakan ternak, dengan tingkat penggunaan yang berkisar antara 3 hingga 5%.
Proses pembuatan tepung darah melibatkan pengambilan darah segar dari tempat pemotongan hewan dan mengolahnya dengan sedikit garam hingga berubah warna menjadi coklat sebelum diiris tipis dan digiling.
Tepung Tulang: Kekayaan Fosfor Tersembunyi
Tepung tulang adalah salah satu komponen penting dalam pakan konsentrat untuk pertumbuhan ternak. Tulang, yang sering dianggap sebagai limbah, memiliki nilai yang terabaikan. Fungsi utama tepung tulang adalah memenuhi kebutuhan akan fosfor, tetapi juga mengandung berbagai senyawa lain seperti kalsium, kalium, natrium, magnesium, mangan, dan lainnya.
Proses pembuatan tepung tulang dimulai dengan membersihkan tulang dari darah, lemak, dan sisa daging, serta kotoran lainnya. Setelah dibersihkan, tulang dikeringkan dan kemudian digiling menjadi tepung yang siap digunakan dalam pakan ternak.
Dua jenis tepung tulang yang berbeda, yaitu Special Steamed Ca dengan kandungan kalsium sekitar 29% dan fosfor sekitar 14%, serta Steamed Ca dengan kandungan kalsium sekitar 24% dan fosfor sekitar 12%, bisa menjadi pilihan yang sesuai dengan kebutuhan pakan ternak.
Dalam industri ini, kreativitas dalam memanfaatkan limbah menjadi berharga adalah kunci, dan proses pembuatan tepung ini adalah contoh nyata bagaimana hal itu dapat dicapai.

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *